Kamis, 04 Desember 2014

laporan praktik kerja industri



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
          Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebuah Lembaga Pendidikan Menengah Atas, yang memiliki kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan yang mengarah kepada keterampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan di bidang kejuruan yang bertujuan agar siswa dapat memiliki keterampilan dan keahlian untuk memasuki dunia usaha industry atau dunia kerja. maka dari itu, setiap Sekolah Menengah Kejuruan dianjurkan untuk melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerim)
             Praktek kerja industri ini dapat dikatakan untuk menguji pengetahuan dan ketrampilan serta sikap sebagai calon mekanik industri . Dengan adanya Prakerin ini siswa diharapkan dapat mewujudkan tujuan pendidikan yaitu menghasilkan lulusan yang trampil, tangguh, siap pakai, mandiri, dan bertanggung jawab.
            Dengan adanya Prakein ini siswa dapat mengetahui situasi dan kondisi kerja dalam bidang industri atau dunia usaha yang sebenarnya. Maka kelak kalau para siswa akan mencari lapangan kerja sudah memiliki pengalaman kerja.
Selain untuk mencari pengalaman didunia kerja juga merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional. Selain untuk tujuan tersebut di atas, Prakerin juga memiliki latar belakang yaitu mempraktekkan bila berada di dunia usaha. Selain itu menambah materi yang belum diajarkan oleh sekolah.

1.2   Tujuan Pembuatan Laporan
Tujuan dibuatnya laporan ini antara lain:
1.   Untuk melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan dan mengembangkan pengetahuan yang didapat di dunia industri saat prakerin dalam bentuk laporan tertulis.
2.   Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan praktik kerja industry di dunia usaha/dunia industri
3.   Untuk Memenuhi salah satu tugas Produktif yang diberikan sekolah kepada siswa. Serta sebagai salah satu syarat Mengikuti sidang pertanggung Jawaban hasil Praktek Kerja Industri dan sebagai Syarat Mengikuti Ujian Nasional 2013/2014.
4.   Untuk mendapatkan nilai praktek kerja industry.

Adapun tujuan prakerin antara lain :
·         Memperkokoh Link dan Match (keterkaitan dan kesesuaian) antara program pendidikan di sekolah dan dunia kerja (dunia usaha)
·         Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas profesional
·         Memberikan pengalaman dan penghargaan langsung terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan
·         Memebekali siswa dengan pengalaman sebenarnya dalam dunia kerja sebagai persiapan dan bekal awal kemampuan guna menyeseuaikan diri dengan(dunia usaha/dunia industri) DU/DI
·         Memantaapkan disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
·         Mendorong siswa berjiwa interprineur (wirausaha)
·         Menjajaki penempatan dan lowongan kerja untuk lulusan setelah siswa menyelesaikan program pendidikan dibangku sekolah
·         Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian professional dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan DU/DI

1.3        Pembatasan Ruang Lingkup
  agar tidak menyimpang/ keluar dari materi yang akan saya tulis dari laporan ini maka saya akan membatasi lingkup yang akan di bahas yaitu :
A.    Kopling
B.     Ganti busi
C.    Menganti lampu Rem







BAB II
KAJIAN TEORITIS

ØTinjauan Umum
-         Tinjauan umum perusahaan.
Nama Perusahaan/ Industri     : PT. Toyota Auto 2000
Alamat Perusahaan                 : JL. Asia Afrika No 125, Bandung

                                                Struktur Organigram Perusahaan


 



















                                                                                                                                                                        

History Awal Berdirinya AUTO 2000
AUTO2000 adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang manajemennya ditangani penuh oleh PT Astra International Tbk.
Saat ini AUTO2000 adalah main dealer Toyota terbesar di Indonesia, yang menguasai antara 70-80 % dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya, AUTO2000 berhubungan dengan PT Toyota Astra Motor yang menjadi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota. AUTO2000 adalah dealer resmi Toyota bersama 4 dealer resmi Toyota yang lain.
AUTO2000 berkembang pesat karena memberikan berbagai layanan yang sangat memudahkan bagi calon pembeli maupun pengguna Toyota. Dengan slogan “Urusan Toyota jadi mudah!” AUTO2000 selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam pelayanan. Produk-produk AUTO2000 yang inovatif seperti THS (Toyota Home Service), Express Maintenance (servis berkala hanya dalam satu jam) dan Express Body Paint (perbaikan body 3 panel dalam 8 jam saja) Booking Service mencerminkan perhatian AUTO2000 yang tinggi kepada pelanggannya.
AUTO2000 memiliki cabang yang tersebar di seluruh Indonesia (kecuali Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa Tengah dan D.I.Y).
Selain cabang-cabang AUTO2000 yang berjumlah 91 outlet cabang, AUTO2000 juga memiliki dealer yang tersebar di seluruh Indonesia (disebut indirect), yang totalnya berjumlah 87 outlet dealer. Dengan demikian, terdapat 178 cabang yang mewakili penjualan AUTO2000 di seluruh Indonesia. 77 Bengkel milik AUTO2000 merupakan yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. Disamping itu AUTO2000 juga memiliki 596 Partshop yang menjamin keaslian suku cadang produk Toyota.
AUTO2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan baru pada tahun 1989 berubah nama menjadi AUTO2000








-          Tinjauan Umum Materi.

A.    Kopling
a)      Pengertian dan Fungsi Kopling
Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau system yang merupakan bagian dari system pemindah daya dengan fungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah tenaga dengan lembut dan cepat.

b)      Syarat-syarat Kopling
1. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi dengan lembut artinya terjadinya proses pemutusan dan penghubungan adalah secara bertahap.
2. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa selip jika kopling sudah terhubung   penuh, maka antara fly wheel dan plat kopling tidak boleh terjadi slip sehingga daya dan   putaran mesin harus dapat terpindahkan 100%.
3. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.

c)      Komponen kopling
- Plat Kopling
- Plat penekan
- Pegas penekan
- Rumah Kopling/ Tutup Kopling
- Tuas Penekan
.                       - Bantalan Pembebas
-Garpu Pembebas


B.     Busi

a)       Pengertian dan Fungsi

Busi  adalah suatu suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektrode pada ruang bakar. Busi dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektrode yang dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam silinder.
Fungsi Busi merupakan media untuk meloncatkan bunga api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar pada akhir langkah kompresi.



C.     Lampu Rem
     Lampu rem yaitu lampu pada kendaraan yang berguna untuk memberikan peingatan kepada pengendara yang terletak dibagian belakang mobil dan kegunaannya sangatlah penting dan sangat vital, karena apabila tidak berfungsi dapat membahayakan pengendara lain. Kondisi lampu rem harus dicek secara rutin.
     Banyak kecelakaan dijalan raya karena penggunaan lampu rem kurang maksimal. Terlebih pada saat hujan atau berkabut, jika lampu rem tidak berfungsi, bisa mengakibatkan kecelakaan ketika rem mendadak. Maka pengendara dibelakang bisa saja menabrak pengendara didepannya.
     Fungsi lampu rem mobil yaitu memberikan indikasi peringatan bagi pengendara dibelakang saat anda melakukan pengereman pada mobil anda.
    Standarnya warna lampu rem adalah merah terang. Mengapa? Lampu merah terang agar dapat dilihat dengan jelas dari kejauhan, pada saat siang atau malam, hujan atau berkabut. Teorinya, mata manusia normal dapat menangkap spektrum warna antara 400 hingga 700nm, namun ada beberapa yang dapat menangkap 380 hingga 780nm. Semakin besar spektrum warna, maka semakin mudah untuk ditangkap oleh mata dari kejauhan. Warna merah sendiri memiliki spektrum warna 620 hingga 750nm. Sehingga warna merah terang ini dijadikan sebagai warna standar pada lampu rem.
     Lampu rem mobil merupakan komponen vital bagi mobil untuk menunjang keamanan dalam berkendara. Bisa dibayangkan apabila mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak memiliki fungsi lampu rem yang maksimal lalu mengerem mendadak, maka bisa jadi kendaraan yang sedang melaju dibelakang anda tidak sempat menghindar sehingga terjadi kecelakaan.

Ø  Kontruksi/ Model

A.    Kopling
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV0jMH5QTPMiEmaegfMrcuG1je6Wqn3qelVIKnnucVqUqJUHDvFrjMjZLvDdtvSTJf6zGRtcJ45-7JagFzfgqwYLHp68fA6Mo2z9qpqVe66sKkr0YUfK5EAGApZC_5FGw0DeCvNTYp63-7/s1600/Komponen+Plat+Kopling.jpg
Description: http://otomotif.web.id/image/11.1.jpg

B.     Busi

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgScuFg_cEqC1thTR-ZNCpp2ovnqnxJUEd6E_-aR-bUBj5yt02Qs5z5W8x7oVhnZBE1-MhB2h9mZhO0RBGCdjTcxKvzblRaGHv-HQrFY3GcVc3OZP-Ih8V-J_16MeJPJqkPVuozoij59K4/s400/busi+1.jpg                          Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmdW1CTSsvJZqYrQ5Yav-rgditdIIFxy42rvdLmswA8NM5UbKX4I3998pAdCZCzlOcGBZlGrYJAJVtnFWoXQ9JgQZcon6nY3q_kGe4hEgXJgHuiOh9XmO9mwjUyhzA0Kzg3ZObadKxOVmo/s1600/Clip_3.jpg




C.    Lampu Rem

Description: http://m-edukasi.kemdikbud.go.id/online/2008/sistemkelistrikanbodi/images/15.jpg

Description: http://kaputre.files.wordpress.com/2010/01/lampu.jpg

Ø  Nama Bagian dan Fungsi

A.    Kopling
1) Plat Kopling
     Berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan ke input shaft transmisi. plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan bahan asbes dan logam.
Bagian-bagian plat kopling meliputi :
a) Clutch Hub
      Berfungsi sebagai tempat perkaitan unit plat kopling dengan input shaft transmisi yang memungkinkan unit plat kopling dapat bergerak sedikit maju.
b) Disc Plate
     Berfungsi sebagai rangka utama dari unit plat kopling untuk menahan beban kerja.
c) Torsion Dumper
     Berfungsi untuk meredam hentakan/ puntiran saat kopling mulai menghubungkan/ meneruskan putaran dan pada saat akselerasi maupun deselerasi
d) Kampas Kopling/ Facing
     Berfungsi untuk memperbesar gesekan, sehingga effisiensi pemindahan tenaga dan daya mesin optimal.
e) Cushion Plate
     Berfungsi untuk dudukan facing atau kampas kopling serta memperhalus kerja kopling.
f) Paku Keling/ Rivet
     Berfungsi untuk menyatukan kampas kopling dan cushion plate serta menyatukan cushion plate dan disc plate.
            2) Plat penekan
     Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly wheel dengan adanya tekanan pegas penekan.
3) Pegas penekan
                 Berfungsi untuk memberikan gaya tekan kepada plat penekan.

4) Rumah Kopling/ Tutup Kopling
     Berfungsi untuk dudukan komponen-komponen unit kopling, sebagai tumpuan tuas penekan serta untuk memungkinkan terjadinya pemutusan dan penghubungan tenaga mesin dengan akurat dan cepat.
5) Tuas Penekan
     Berfungsi untuk meneruskan gaya pedal kopling yang melalui bantalan pembebas untuk menekan pegas penekan.
6) Bantalan Pembebas
     Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong dari release fork ke tuas pembebas/ pegas
diaphragm pada saat pedal kopling ditekan.
7) Garpu Pembebas
     Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong/ tarik dari pedal kopling untuk menekan bantalan
pembebas.


B.     Busi

1.Terminal
     Pada puncak busi terdapat sebuah terminal yang digunakan untuk menghubungkan busi pada sistem ignition. Pada umumnya busi memiliki
bentuk konektor berupa plug…tetapi ada juga yang menggunakan model terminal kabel dan memerlukan kunci untuk memasang kabel busi lagi.
2.Insulator
     Bagian utama dari insulator terbuat dari porselen atau keramik. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan topangan mekanik bagi inti elektroda yang berada ditengahnya sekaligus sebagai isolator elektrik terhadap tegangan tinggi yang akan mengalir di inti elektroda.
3.Ribs
     Setiap busi bentuknya hampir sama, terdapat lekuk2 pada bagian insulatornya. Lekuk-lukuk busi ini yang dikatakan Ribs-Ribs bekerja menambah kemampuan insulator dari keramik. Dengan adanya bentuk ribs ini maka jarak antara inti elektroda dengan ground akan semakin jauh dengan semakin jauh jaraknya maka hambatan antar inti besi dan ground juga semakin besar sehingga tegangan tidak dapat lompat dari inti besi ke ground sekitar busi
4.Insulatortip
     Bagian ujung dari insulator, Terdapat di dalam body besi bagian kepala dari busi. Ujung dari insulator atau insulator tip ini akan mengalami peristiwa pembakaran yang terjadi pada ruang bakar. sehingga material yang digunakan harus tahan terhadap temperatur tinggi dan juga mampu menjadi insulator yang baik. Rata2 ujung dari insulator ini mampu menahan temperatur 650 derajat celcius dan mampu menahan tegangan 60.000 Volt Panjang pendeknya ujung insulator ini akan mempengaruhi jenis sebuah busi..apakah busi itu busi panas atau busi dingin.
5.Seal
     Hal ini berguna agar kompresi dari ruang bakar tidak ada yang keluar melalui celah drat busi
6.Metalcase
      Casing metal atau disebut juga jaket..sering kita anggap hanya sebagai Sarana untuk mengunci busi ke silinder head, sebenarnya ada fungsi lainya yaitu sebagai material konduksi yang memiliki daya hantar panas yang baik..sehingga panas dari busi dapat di konduksikan ke tempat lain…selain itu casing metal juga berfungsi sebagai ground pada busi. Mangkanya kalau mesin sedang dalam kondisi hidup jangan coba-coba pegang soalnya tegangan 50.000 volt akan lompat ke body anda sebab anda akan beraksi seolah-olah menjadi ground
7. Centerelectrode
      Inti elektroda terhubung dengan terminal kepala busi melalui penghubung internal yang di selubungi oleh keramic insulatornya. ujung dari inti elektroda ini bisa tebuat dari kombinasi tembaga, besi dan nickle, Chromium atau logam2 bagus lainnya. Pada umumnya material yang paling sering digunakan adalah cupprum atau copper atau tembaga.

8. Sideelectrode(ground)
      Elektroda samping atau ground merupakan bagian dari ujung busi yang bersentuhan langsung dengan body atau ground kendaraan kita sehingga ini merupakan perjalanan terakhir dari api koil. Elektron akan melompat dari elektroda inti ke ground terdekat..dalam hal ini adalah elektroda samping.
Bahan elektroda seharusnya mempunyai daya hantar panas yang bagus dan mampu menahan temperatur yang tinggi, gas-gas korosif (bersifat merusak) dan gangguan arus yang bersifat erosif. Logam yang mampu mengatasi persyaratan tersebut adalah campuran nikel-kromiumbarium, atau yang lebih tinggi dengan platinum, tungsten (wolfram) atau campuran iridium. Elektroda pusat menjadi panas dari pada elektoda pada massa dan kerena itu semburan electron terjadi dan pemutusan tegangan dari celah berkurang. Salah satu faktor yang mempengaruhi dalam membuat busur api lewat celah udara busi adalah panjang celah dimana semakin panjang (besar) celah, makin lebar pemutusan tegangan yang diharapkan.


C.    Lampu Rem

1.      Fungsi Baterai / Accu
Sebagai Sumber arus Listrik
2.      Fungsi Sekring / Fuse
Sebagai Pengaman apabila ada Trouble / Rangkaian listrik konslet maka sekring akan memutuskan dirinya
3.      Fungsi Switch Rem
Sebagai Pemutus dan penghubung arus Listrik
4.      Fungsi Kabel
Sebagai penerus atau jalannya arus Listrik
5.      Fungsi Lampu Rem
Sebagai penanda bahwa sepeda motor itu / kendaraan itu mau berhenti



Ø  Cara Kerja


A.    Kopling

    Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, maka dengan sendirinya roda gila (Fly Wheel) ikut berputar, sedangkan pada fly wheel ini dipasangkan tutup kopling/ diagphrahma yang di dalamnya ada plat kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat berputar, demikian juga dengan plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengan mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal kopling di injak maka si pegas matahari dari diagphrahma spring akan tertekan oleh release bearing yang gaya penekannanya dari injakan pedal yang di teruskan melalui release fork ke preasure plate dan ketika pedal di angkat maka release fork kembali ke posisi semula dan release bearing tidak menekan diafragma spring sehingga pressure plate kembali menekan clutch disc dengan fly wheel sehingga daya dari mesin di teruskan ke transmisi.
.
B.     Busi

    Koil pengapian (ignition coil) menghasilkan arus listrik yang akan di teruskan ke  Busi. Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektroda di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, apabila semakin besar beda tegangan maka struktur gas di antara kedua elektroda tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik dari pada gas yang ada, gas tersebut mengalami proses ionisasi(menguap) dan yang awalnya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor. Kemudian arus elektron dapat mengalir, dan suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 Kelvin. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil.

C.    Lampu Rem
Cara kerja lampu rem mobil adalah ketika pedal rem kita injak, saklar rem akan terbebas dari tekanan pedal rem sehingga kontak saklar terhubung, dan mengalir arus listrik menuju bohlam rem di belakang,saklar rem mobil ini menggunakan switch tipe normal close

Ø  Gangguan – Gangguan


A.    Kopling

1.      Terjadi suara gemuruh dan nyericit saat di injak kopling,
2.      Tidak bisa masuk gigi
3.      Kurang bagus saat mau maju.
4.      Slip / tidak akurat saat pedal di lepas
5.      Saat masuk gigi dan pedal kopling di injak, mobil selalu bergerak meskipun pedalnya di injak

B.     Busi

1.      Mesin gerejet gerejet
2.      Pengapian pincang yang di sebabkan oleh celah busi yang terlampau rapat
3.      Saat kendaraan ber akselelasi pengapian kurang efisien sehingga kendaraan mesin nya seperti mau mati

C.    Lampu Rem

1.      Lampu rem nyala terus
Lampu rem nyala terus disebabkan oleh karet penahan switch rem terlepas atau rusak
2.      Lampu rem tidak nyala saat pedal di injak
Hal ini dikarenakan oleh bohlam lampu rem yang kurang massa

Ø  Keselamatan Kerja

1.      Memakai baju wearpack (baju bengkel)
2.      Mengunakan APD (Alat Pengaman Diri) bila akan mengerjakan pekerjaan di bawah mobil, seperti helm
3.      Memakai safety shoes yang tlah di berikan perusahaan
4.      Menggunakan alat sesuai fungsinya
5.      Memakai bahan/ part yang akan di pakai harus sesuai komposisinya/ kode yang sesuai dengan kendaraan
BAB III
PELAPORAN

Ø  Pemeriksaan

A.    Kopling

1.      Release bearing
     Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan tipe pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan pembersihan pada pelumasannya. Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru.
Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian kerja sebagai berikut :
a)      Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti!
b)      Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah untuk memastikan self-centering system agar tidak tersangkut. Hub dab casae harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau macet sebaiknya diganti dengan yang baru!

2.      Pegas Penekan dan Tuas Pembebas
Pemeriksaan pegas penekan dan tuas pembebas dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
1. Pemeriksaan secara visual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, sebaiknya diganti.
2. Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan release bearing. Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika keausan melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru
3. Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness gauge). Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa kerataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas. Selisih pengukuran atau ketidakrataan maximal 0.5 mm.
4. Pemeriksaan dengan dial indikator. Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan pengukuran ketidakrataan permukaan ujung pegas Diphragm atau ujung tuas pembebas. Untuk memudahkan pengukuran pasanglah dial dengan magnetik base pada mesin. Penyimpangan maximal : 0.5 mm.
5. Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi tergantung ukuran kopling unit. Demikian juga dengan ketidaksikuan pegas penekan. Semakin besar unit kopling biasanya limit/ tolerensi semakin besar.

6. Pemeriksaan tegangan pegas penekan Tegangan pegas penekan sangat berpengaruh pada kekuatan kerja kopling dalam meneruskan putaran dan daya mesin. Semakin berat suatu kendaraan maka akan semakin kuat/ besar tegangan pegas penekan yang digunakan. Spesifikasi tegangan pegas dapat dilihat pada buku manual kendaraan. Perbedaan antar pegas juga tidak boleh terlalu besar, karena akan membuat penekanan kopling tidak merata.

3.      Plat Penekan
     Pemeriksaan plat penekan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
1. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, perbaiki dengan menggunakan mesin bubut atau jika tidak memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.
2. Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler gauge. Ketidakrataan max adalah 0.5 mm.
3. Jika ketidakrataannya melebihi spesifikasi, ratakan dengan menggunakan mesin bubut atau ganti dengan plat penekan yang baru.

4.      Plat Kopling
     Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
1. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.
2. Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keling dengan jangka sorong. Batas kedalaman paku keling, minimal 0.3 mm. Jika kedalaman sudah melebihi spesifikasi, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.
Penggantian kampas kopling dilakukan dengan cara melepas kampas kopling lama dengan merusak paku kelingnya dengan bor, memasang kampas kopling baru dengan paku keling baru dengan urutan menyilang. Lakukan pengetesan kerataan dan keolengan plat kopling dengan bantuan roller instrumen dan dial indikator.
3. Pemeriksaan kekocakan atau kerusakan torsion dumper. Jika ditemukan kekocakan dan kerusakan pada torsion dumper, ganti dengan plat kopling unit baru.
4. Pemeriksaan keausan atau kerusakan alur-alur hub. Kaitkan/ pasangkan plat kopling pada input shaft transmisi, plat kopling harus bergerak dengan mudah tetapi tidak longgar. Jika macet atau longgar ganti dengan plat kopling baru.
5. Pemeriksaan run-out plat kopling. Dengan roller-instrumen (mesin/alat-pemutar) dan dial indikator periksalah run-out plat kopling! Bila run-out melebihi 0.8 mm, gantilah plat kopling dengan yang baru.

5.      Fly Wheel
     Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
1. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan, tergores dan atau retak pada bidang geseknya. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan plat kopling baru.
2. Pemeriksaaan keausan gigi-gigi ring gear dari keausan dan kerusakan. Jika terdapat kerusakan, ganti dengan ring gear yang baru. Penggantian ring gear adalah dengan cara dipanaskan pada suhu 80 s.d. 100oC, kemudian lepaskan ring gear lama dan pasangkan ring gear baru dengan menggunakan mesin press. Pemanasan tidak boleh melebihi 120oC karena bisa mengubah sifat logam.
3. Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan dial indikator periksalah run-out fly wheel Bila run-out melebihi 0.2 mm, gantilah fly wheel.
4. Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan terdapat kekocakan yang berlebihan, ganti dengan pilot bearing yang baru. Penggantian pilot bearing dilakukan dengan melepas pilot bearing lama dengan SSt sliding hamer dan kemudian memasangkan pilot bearing baru.

B.     Busi
1. Pemeriksaan elektroda busi
Cek secara visual keutuhan ujung elektroda busi, bila ujung elektroda busi sudah tidak rata/ sudah tirus sebaiknya di ganti dengan yang baru
2.   Pemeriksaan celah ujung busi
Cek kerenggangan antara clah elektroda positif dan elektoda negative dengan menggunakan SST pengukuran celah busi. Ukuran celah busi harus sesuai dengan spesifikasi pada busi yang di ukur
3. Pemeriksaan lubang busi dan sela sela elektroda busi
Periksa sela sela elektroda busi dan lubang busi apabila kotor sebaiknya di bersihkan dahulu.

C.    Lampu Rem
1. Pemeriksaan bohlam lampu rem
Periksa secaravisual keadaan bohlam lampu rem apakah filament nya masih utuh atau sudah putus. Apabila sudah putus seharusnya ganti lampu rem.
2. Periksa kabel kabel pada terminal
Memeriksa kabel pada terminal lampu rem harus dilakukan setiap lampu rem diganti karna putus filamen nya. Hal ini agar bila kabel lampu rem ada yang kurang baik/ rusak bias sekaligus di ganti


Ø   Pengukuran

A.    Kopling
1. Plat kopling/ clutch disc
  Ukur kerataan plat kopling dengan menggunakan straight edge dan feller gauge, ketidakrataan maximal 0,5 mm. jika ketidakrataan melebihi spesifikasi ganti dengan plat kopling baru atau bisa juga plat kopling yang lama di ratakan mengunakan mesin bubut.
2. Pegas penekan/ diagphrahma spring
  Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa kerataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas. Selisih pengukuran atau ketidakrataan maximal 0.5 mm.
3.      Fly Wheel
  Periksa run- out fly wheel dengan mengunakan dial indicator. Bila run- out fly wheel melebihi spesifikasinya yaitu 0,2 mm maka si fly wheel harus di ratakan dengan mesin bubut atau di ganti dengan yang baru.
4.      Release bearing
  Periksa secara visual keadaan release bearing. Apabila secara visual tidak ada kerusakan lalu putar release bearing nya, apabila pada saat di putar terdengar suara nyericit dan putaran nya tidak nonmal maka release bearing harus di ganti

B.     Busi
1.      Celah ujung busi
  Ukur celah ujung busi dengan mengunakan SST pengukur celah busi. Celah busi biasanya berkisar antara 0,8 mm sampai dengan 1,2 mm. mengukur celah ujung busi ini bertujuan agar elektroda positif pada busi tidak cepat terkikis dan untuk menghasilkan percikan bunga api yang efisien agar pembakaran berjalan sempurna.

C.    Lampu Rem
1.      Mengukur voltase pada terminal lampu rem dan lampu kecil
  Dengan mengunakan Ampere meter ukur tegangan dan arus pada terminal lampu rem. Ukuran tegangannya yaitu 12 volt. Bila setelah di ukur kemudian hasilnya kurang dari 12 volt maka besar kemungkinan lampu rem tidak akan nyala dan harus di analisa pada rangkaian lampu rem nya.

Ø  Kesimpulan Gangguan

A.    Kopling

1. Kurang tenaga/ slip
Biasanya apabila mobil kurang tenaga/ kurang akurat ber akselerasinya di sebabkan oleh komponen kopling yaitu plat kopling nya yang terkena oli. Meskipun si plat kopling ini terkena oli nya hanya sebagian tetapi lama lama akan menyebar ke bagian lain karena proses perputaran dan akan menyebabkan mobil kurang tenaga atau bahkan bisa sama sekali tidak akan bergerak maju/ mundur
2. Plat kopling yang sudah tipis
Meskipun kendaraan/ mobil jarang di pakai tetapi selalu banyak para pengendara yang mengeluhkan kendaraanya kurang ber akselerasinya. Nah hal ini di karenakan pada pemakaian kendaraan yang tidak teratur seperti pada saat kendaraan sedang berakselerasi sukar menginjak pedal kopling sehingga megakibatkan si plat kopling nya menipis
3. Bunyi nyericit/gemuruh pada kopling
Bunyi nyericit yang sering di temui pada system kopling ini yaitu di sebabkan oleh release bearing yang macet/ berputarnya tidak klop dan kurang grease atau bisa juga di sebabkan oleh hubungan release bearing dengan pegas matahari yang kedalaman keausanya sudah melebihi spesifikasi. Sedangkan bunyi gemuruh pada kopling di sebabkan oleh release bearing yang telah longgar dan sebaiknya harus di ganti.

4. Busi

1. Mesin Gerejet gerejet
Mesin terasa gerejet/ tersendat sendat ini di sebabkan oleh umur busi yang sudah tua, karena jika umur busi sudah lama maka efisiensi resistornya akan berkurang. bila menemukan kendala seperti ini busi sebaiknya di ganti dengan yang baru.


2. Pengapian pincang
Pengapian pincang ini di sebabkan oleh kerenggangan celah busi yang terlampau  renggang sehingga tidak ada percikan bunga api di ruang bakar dan menyebabkan tidak ada pembakaran di ruang bakar dan kendaraan sering mati karena salah satu pistonnya tidak bekerja dengan baik. Bila menemukan kendala seperti ini sebaiknya di ukur celah busi nya yang sesuai dengan spesifikasi pada busi tersebut.

3. Lampu Rem
          Jika lampu rem tidak menyala pada waktu pedal rem diinjak, lakukan pemeriksaan terhadap bagian -bagian berikut:
-          Periksa keadaan lampu remnya,mungkin filamennya putus.Jika ternyata filamennya putus,ganti dengan yang baru.
-          Jika keadaan lampu rem baik, tapi lampu rem tidak mau menyala waktu pedal rem diinjak, bersihkan terminal pada dudukan lampu remnya dengan ampelas kemudian pasang lampu rem tersebut dengan baik.
-          Jika terminal - terminalnya sudah dibersihkan tapi lampu remnya tidak menyala maka telusuri kabel sistem lampu rem tersebut dari kemungkinan putus atau sambungan - sambungan yang longgar.
-          Periksa keadaan tombol hidrolik /tombol mekanik dari lampu rem tersebut.Lepas kedua kabel yang tersambung pada kedua terminal lampu rem tersebut dan kemudian sambungakan langsung kedua kabel tersebut. Jika lampu rem menyala berarti kerusakan terjadi pada tombol  lampu rem.
-          Jika kerusakan terletak pada tombol lampu rem, periksa keadaan terminal - terminalnya dan bersihkan dengan ampelas dan kemudian sambungkan lagi kabel - kabelnya.
-          Jika terminal tombol lampu rem sudah dibersihkan tetapi lampu rem tidak mau menyala sebaiknya unit lampu rem diganti


Ø Memasang dan Menyetel

A.    Kopling

1. Memasang kopling
Pasang plat kopling dan tutup kopling/ cover kopling pada fly wheel sesuai dengan sebelumnya dengan menggunakan SST center clutch ketika sudah terpasang pas/ center dengan fly wheel kencangkan dengan baut nya. Lalu di momen bautnya. Kemudian siapkan transmisi untuk di pasangkan tetapi sebelum menaikan transmisi release bearing harus diperiksa apakah sudah pas dan penguncinya sudah mengunci lalu di beri grease pada hub release bearing, setelah diberi grease baru transmisi di naikan dengan menggunakan dongkrak khusus. Setelah transmisi pas dengan baut baut pengunci pada engine baru angkat transmisi. setelah pas input shaft dengan kopling maka baut dimasukan ke lubangnya satu persatu baik itu baut 14 maupun baut 17. jumlah baut dan penempatan nya harus sesuai dengan yang sebelumnya. Lalu setelah baut terpasang semuanya kencangkan baut mengunakan kunci momen. Setelah transmisi terpasang rapi lalu pasangkan drift shaft/ poros differensialnya lalu kencangkan baut nya.
2.      Menyetel kopling
Setel freeplay kopling dengan cara memutarkan mur penyetelanya searah jarum jam. Lalu putar balik sebanyak 10 kali putaran (pada kendaraan sejenis avanza) untuk tipe kopling mekanis.


B.     Busi

1.      Memasang busi
Bersihkan lubang busi dengan mengunakan lap majun atau bila ada chamber clean semprotkan sedikit ke lubang busi lalu lap dengan majun. Setelah itu pasangkan busi baru ke lubang busi lalu kencangkan busi nya, setelah busi terpasang semua selanjutnya pasang kabel tegangan tinggi nya.
2.      Menyetel busi
Bila kerengangan busi terlalu renggang atau terlalu rapat, maka sebelum busi di pasang sebaiknya di setel/ di ukur dulu kerenggangan nya mengunakan SST pengukur celah busi.


C.    Lampu Rem

1.      Memasang lampu rem
Pasang bohlam lampu rem ke terminal lampu rem dengan mengunakan tangan. Lalu putar kea rah penguncinya agar tidak longgar, bia pemasangan tidak benar dan menyebabkan lampu tidak menyala karna kurang massa.













BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


Ø  Kesimpulan

              Praktik Kerja Industri (Prakerin) sangat di haruskan bagi para siswa Sekolah Menengan Kejuruan karena saya rasa dalam kegiatan praktik kerja industry ini sangat mendukung bagi pelajar smk yang akan melanjutkan kerja dan dalam kegiatan prakerin ini banyak ilmu ilmu baru yang saya dapatkan. Baik mengenai ilmu kehidupan maupun ilmu kejuruan. Dan setelah saya meklaksanakan kegiatan prakerin ini sedikitnya saya dapat menyimpulkan :
1.      Bahwa kegiatan prakerin ini membantu siswa untuk berinteraksi bahkan melayani customer/ pelanggan secara langsung
2.      saya dapat mengetahui peralatan-peralatan baru yang ada di lingkungan kerja bengkel
3.      saya dapat merasakan susah senangnya saat bekerja
4.      Dan saya dapat mengaplikasikan pelajaran kejuruan sekolah di lingkungan kerja bengkel


Ø  Saran

Saran saya kepada adik adik kelas yang akan melakukan prakerin sebaiknya harus :
1.      Disiplin dengan aturan yang telah dibuat oleh pihak industry.
2.      Harus bisa berkomunikasi dengan baik pada pembimbing di industry.
3.      Harus bisa berkomunikasi dengan baik pada customer.
4.      Harus banyak bertanya kepada pembimbing di industry jika tidak ada yang dimengerti ketika pemasangan komponen.
5.      Jaga nama baik sekolah. Jangan sampai nama baik sekolah tercoreng karena sikap dan prilaku kita yang kurang baik.



 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar