Jumat, 05 Desember 2014

motor starter



MOTOR STARTER
1.      Fungsi dan Jenis Motor Starter
Motor starter adalah motor yang digerakan oleh tenaga listrik. Motor starter merupakan bagian komponen dari mesin yang berfungsi untuk memutarkan poros engkol (Cranking) melalui roda gigi pada fly wheel (roda gaya), saat mau menghidupkan mesin.












 Pada saat ini motor starter yang digunakan pada mobil dapat dibedakan, antara lain :
a.       Motor starter jenis konvensional
b.      Motor starter jenis reduksi
c.       Motor starter jenis planetary



Berikut ini gambar rakitan Motor Starter :
a.       Jenis Konvensional
 





















   Jenis Reduksi

 




































c.       Jenis Planetary
 
























2.      Nama dan Fungsi Komponen-komponen Motor Starter

2.1.Yoke & Pole Core (Rumah dan Inti besi medan magnet)
Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup. Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan untuk memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil.
2.2.Field Coil
Field coil dibuat dari lempengan tembaga, sedangkan fungsinya untuk membangkitkan medan magnet. Jumlah field coil biasanya empat.
2.3.Armature & Shaft
Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot (alur-alur), poros, komutator, serta komparan armature. Fungsi Armature adalah untuk merubah tenaga/energy listrik menjadi energi mekanik putar.
2.4.Brush (Sikat)
Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya  starter mempunyai empat buah brush yang terdiri dari dua brush positif dan dua brush negative.
2.5.Armature Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengerem putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus.
2.6.Drive Lever ( Tuas Penggerak )
Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kearah posisi berkaitan dengan roda penerus, dan melepaskan perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.
                                                                                                                                                                                                                                   
2.7.Starter Clutch ( Kopling Starter )
Starter clutch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature shaft kepada roda penerus, sehingga dapat berp utar. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.
2.8.Saklar Magnet ( Magnetic Switch )
Saklar magnet berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke atau dari roda penerus sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.


CARA KERJA MOTOR STARTER

1.    Pada saat Starter Switch ON







Apabila starter switch diputar ke posisi ON (terminal ST ON), maka arus baterai mengalir dari ST ke terminal 50 pada switch magnetic, ke hold in coil, terus ke massa. Selain itu juga mengalir ke pull in coil, ke field coil, ke armature terus ke massa. Dengan adanya aliran listrik itu, maka pada hold in coil dan pull in coil terjadi/membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, karena arah arusnya sama.Pengaruh dari gaya magnet yang timbul, kontak plate (plunger) akan bergerak dan menghubungkan main switch (saklar utama), sehingga  terminal 30 (dari baterai) ke terminal C tersambung. Selanjutnya arus litrik mengalir ke field coil, ke armature, terus ke massa.
Disisi lain drive lever (tuas penggerak) bergerak menggeser starter clutch (kopling gigi pinion) untuk berhubungan dengan ring gear (roda gigi) pada fly wheel (roda penerus/roda gaya).
Untuk lebih jelasnya aliran listrik pada rangkaian starter pada posisi awal sesaat terminal ST tersambung, adalah sebagai berikut :

Baterai(+) -- >  terminal ST -->  terminal 50 --> hold in coil -- > massa
Baterai (+) - Terminal ST -terminal 50 -pull in coil – terminal C - field coil –armature – massa.

Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat ini masih relative kecil, maka armature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion gear dengan ring gear terjadi secara lembut. Pada keadaan ini kontak plate (saklar utama) belum menutup (belum berhubungan).




2.    Pada saat Pinion Berkaitan Penuh
 










Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak plate akan mulai menutup penuh terhadap saklar utama. Pada saat ini arus litrik akan mengalir sebagai berikut :

Baterai--terminal ST--terminal 50 -- hold in coil--massa.
Baterai--saklar utama--terminal C--field coil –armature—massa

Seperti pada gambar di atas, di terminal C ada arus, maka arus dari pull in coil tidak dapat mengalir, akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersamaan dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field coil ke armature ke massa melalui saklar utama (terminal 30 dan C).

Akibatnya starter dapat menghasilkan momen puntir yang besar yang mampu digunakan untuk memutarkan ring gear fly wheel dan poros engkol. Apabila mesin sudah hidup, akan terjadi sebaliknya yaitu ring gear akan memutarkan armature melalui pinion gear. Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut, maka kopling starter dibuat sedemikian rupa, sehingga akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan.




3.    Pada saat Starter Switch (ST) OFF
 















Apabila saklar Starter (ST) dilepas berarti arus listrik OFF, dan saklar utama belum membuka (belum bebas dari kontak plate), maka aliran arusnya sebagai  berikut :

Baterai--terminal 30--saklar utama--terminal C--field coil--armature—massa

Oleh karena saklar starter (ST), OFF maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari terminal 50, melainkan dari terminal C. Sehingga aliran arusnya akan menjadi :

Baterai--Terminal 30--saklar utama – terminal C – Pull in coil – Hold in coil – massa.

Karena arus pull in coil dan hold in coil berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling meniadakan, hal ini mengakibatkan kekuatan pegas pengembalian pada plunger dapat mengembalikan kontak plate ke posisi semula. Dengan demikian drive lever menarik starter clutch dan pinion gear terlepas dari perkaitan



 




















                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar